SAJAK I
Ada
buah mangga
Jatuh
di taman
Ada
pula yang mengambilnya
Ada rasa
bangga
Tertanam
seperti pahlawan
Ada pula
yang meraihnya
SAJAK II
Seperti
asa yang jatuh dari awan
Seperti
cinta yang tenggelam bersama cinta
Seperti
itu juga aku ingin menjadi pahlawan
Seperti
itu pula aku berdiri di atas juang mata
SAJAK III
Permata
jingga bertampik kata
Mutiara
merah bertampik suara
Apapun
kata yang tertampik
Tetap
perjuangan yang harus berkata
Apapun
suara yang tertampik
Tetap kemenangan
yang harus bersuara
![]() |
SAJAK IV
Ketika itu aku melewati bibir sungai
Airnya beriak
Ketika itu aku melihat ikan kecil berwarna hitam
Berenang berputar di sekitar itu-itu saja
Tak lama kemudian aku melihat kumpulan kecebong
Berenang berputar di sekitar itu-itu juga
Jangan
coba kau sebut aku pecundang ketika aku tak mampu melangkahkan kaki
Maka aku
akan berteriak
Hantam!
Jangan
coba kau memikirkan itu-itu saja
Karena
aku memang bukan seorang gembong
Yang
melakukan hal itu-itu saja
Tak kan
pernah bisa kau bayangkan
Bahwa
sesungguhnya aku lebih kuat dari baja
SAJAK V
Kamboja di atas tanah merah
Berserakan hingga warnanya memudar
Karena tempaan sinar matahari dan derasnya hujan
Menjadi lapuk seolah tak berharga
Aku
melihat sekumpulan anak-anak kecil dengan wajah tanpa dosa
Memungut satu
persatu kamboja lapuk itu
Membungkukkan
badannya
Aku melihat bocah-bocah itu
Raut mukanya begitu sedih
Ketika guguran kamboja tak ditemukan lagi
Mereka menyusuri dari satu pohon ke pohon lain,
begitu seterusnya
Ketika
banyak terdapat guguran kamboja, raut muka mereka berseri-seri
Aku
begitu penasaran
Aku
hampiri mereka
Dan aku
menanyakan kenapa mereka begitu suka dengan guguran kamboja itu
Mereka
pun melontarkan senyuman tulus sebelum salah satu di antara mereka menjawab
“Ini dibuat parfum Kak, nanti kami setorkan
ke penadah, lumayanlah Kak buat sekolah, hehe…”
Sementara kisah pahlawan tertancap di tanah merah
Harum semerbak wanginya
Menjadi panutan dan harapan baru bagi generasinya
by
Maki_Lebay dot Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar